Kapal selam Jerman yang tenggelam di Perang Atlantik pada Perang Dunia II akhirnya ditemukan di dasar laut Carolina Utara setelah 72 tahun tidak diketahui rimbanya.
Dalam pernyataan National Oceanic and Atmospheric Administration, NOAA, Selasa (21/10), kapal selam jenis U-576 itu ditemukan di dasar laut Atlantik, sekitar 48 km dari Tanjung Hatteras dan 219 meter dari penemuan lokasi bangkai kapal tanker Bluefields, satu dari 24 kapal dagang dan perang yang berlayar dari Virginia menuju Key West, Florida, pada 14 Juli 1942.
"Ini bukan hanya soal penemuan bangkai kapal selam. Kita juga menemukan lokasi pertempuran penting yang menjadi bagian dari Perang Atlantik. Dua kapal ini tenggelam hanya terpaut beberapa meter, membantu kita memahami serta berbagi kisah tidak terlupakan dari peperangan ini," kata Joe Hoyt, kepala peneliti di bagian Ekspedisi Suaka Laut NOAA.
Tidak ada korban tewas saat Bluefields tenggelam, namun sebaliknya seluruh 45 kru kapal selam U-576 hilang di laut. Kisah pertempuran keduanya sangat tragis.
Komandan U-576 pada hari nahas itu adalah Kapitanletnan Hans-Dieter Heinicke. Menurut dokumen NOAA, Heinicke sempat mengirimkan pesan radio ke wilayah Prancis yang saat itu diduduki Nazi pada 13 Juli 1942, mengatakan kapal selam mereka rusak dan akan berlayar kembali ke Jerman setelah sebulan penuh berpatroli tanpa hasil.
Dalam perjalanan pulang, U-576 bertemu dengan rombongan KS-520 dan lima kapal perang lainnya milik tentara Amerika Serikat yang tengah mengawal 19 kapal dagang pada 14 Juli.
Kesempatan ini tidak disia-siakan Heinicke yang langsung memerintahkan menyerang, kendati kapal selamnya dalam keadaan tidak prima untuk bertempur.
"Namun pada pukul 4 sore, sebelum mereka menembak torpedo, salah satu kapal Patroli Pantai menangkap gelombang sonar. Kapal Penjaga Pantai langsung melepaskan tiga serangan ke bawah laut, disusul lima lainnya 10 menit kemudian," tulis dokumen NOAA.
Serangan tersebut tidak mengendurkan semangat Heinicke untuk bertempur yang langsung melontarkan empat torpedo sekitar pukul 4.15.
"U-576 menenggelamkan kapal berbendera Nikaragua Bluefields dan merusak dua kapal lainnya. Sebagai balasan, pesawat tempur Kingfisher milik Angkatan Laut AS, yang turut dalam pengawalan, menjatuhkan bom ke U-576 sementara kapal dagang Unicoi memberondongnya dengan senapan geladak," tulis NOAA lagi.
Dalam hitungan menit U-576 karam.
U-576 ditemukan oleh dua kapal riset NOAA, Okeanos Explorer dan SRVX Sand Tiger, pada Agustus lalu.
Lokasi penemuan kapal selam itu telah lama dianggap sebagai kuburan perang dan dilindungi oleh hukum internasional.
"Saat kita mempelajari lebih banyak soal pertempuran bawah laut, Bluefields dan U-576 akan memberikan kisah tambahan bagi bab sejarah Amerika yang jarang diketahui," kata David Alberg, pengawas di Ekspedisi Suaka Laut NOAA.
Dalam pernyataan National Oceanic and Atmospheric Administration, NOAA, Selasa (21/10), kapal selam jenis U-576 itu ditemukan di dasar laut Atlantik, sekitar 48 km dari Tanjung Hatteras dan 219 meter dari penemuan lokasi bangkai kapal tanker Bluefields, satu dari 24 kapal dagang dan perang yang berlayar dari Virginia menuju Key West, Florida, pada 14 Juli 1942.
"Ini bukan hanya soal penemuan bangkai kapal selam. Kita juga menemukan lokasi pertempuran penting yang menjadi bagian dari Perang Atlantik. Dua kapal ini tenggelam hanya terpaut beberapa meter, membantu kita memahami serta berbagi kisah tidak terlupakan dari peperangan ini," kata Joe Hoyt, kepala peneliti di bagian Ekspedisi Suaka Laut NOAA.
Tidak ada korban tewas saat Bluefields tenggelam, namun sebaliknya seluruh 45 kru kapal selam U-576 hilang di laut. Kisah pertempuran keduanya sangat tragis.
Komandan U-576 pada hari nahas itu adalah Kapitanletnan Hans-Dieter Heinicke. Menurut dokumen NOAA, Heinicke sempat mengirimkan pesan radio ke wilayah Prancis yang saat itu diduduki Nazi pada 13 Juli 1942, mengatakan kapal selam mereka rusak dan akan berlayar kembali ke Jerman setelah sebulan penuh berpatroli tanpa hasil.
Dalam perjalanan pulang, U-576 bertemu dengan rombongan KS-520 dan lima kapal perang lainnya milik tentara Amerika Serikat yang tengah mengawal 19 kapal dagang pada 14 Juli.
Kesempatan ini tidak disia-siakan Heinicke yang langsung memerintahkan menyerang, kendati kapal selamnya dalam keadaan tidak prima untuk bertempur.
"Namun pada pukul 4 sore, sebelum mereka menembak torpedo, salah satu kapal Patroli Pantai menangkap gelombang sonar. Kapal Penjaga Pantai langsung melepaskan tiga serangan ke bawah laut, disusul lima lainnya 10 menit kemudian," tulis dokumen NOAA.
Serangan tersebut tidak mengendurkan semangat Heinicke untuk bertempur yang langsung melontarkan empat torpedo sekitar pukul 4.15.
"U-576 menenggelamkan kapal berbendera Nikaragua Bluefields dan merusak dua kapal lainnya. Sebagai balasan, pesawat tempur Kingfisher milik Angkatan Laut AS, yang turut dalam pengawalan, menjatuhkan bom ke U-576 sementara kapal dagang Unicoi memberondongnya dengan senapan geladak," tulis NOAA lagi.
Dalam hitungan menit U-576 karam.
U-576 ditemukan oleh dua kapal riset NOAA, Okeanos Explorer dan SRVX Sand Tiger, pada Agustus lalu.
Lokasi penemuan kapal selam itu telah lama dianggap sebagai kuburan perang dan dilindungi oleh hukum internasional.
"Saat kita mempelajari lebih banyak soal pertempuran bawah laut, Bluefields dan U-576 akan memberikan kisah tambahan bagi bab sejarah Amerika yang jarang diketahui," kata David Alberg, pengawas di Ekspedisi Suaka Laut NOAA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar