Sabtu, 25 Oktober 2014

PENGADILAN IRAN - Wanita Iran Dihukum Gantung


Rayhaneh Jabbari, wanita Iran terpidana atas kasus pembunuhan atasannya yang mencoba memerkosanya pada 2007 lalu menerima eksekusi mati pada Sabtu (25/10).

Seperti diberitakan kantor berita IRNA, Jabbari, 26 tahun, menerima hukuman gantung sesuai syariah hukum Islam atas kasus pembunuhan Morteza Abdolali Sarbandi mantan pegawai Kementerian Intelijen dan Keamanan Iran.

Eksekusi Jabbari awalnya dijadwalkan pada 30 September namun pengadilan Iran menunda eksekusi tersebut tanpa alasan yang jelas.

Organisasi HAM, Amnesty International menilai penundaan itu mungkin berhubungan dengan kemarahan masyarakat internasional atas kasus ini karena Jabbari tidak pernah berkesempatan untuk mendapatkan proses penyelidikan dan peradilan yang adil.

Lembaga internasional PBB melaporkan Jabbari ditahan dan disiksa di sel isolasi tanpa akses ke pengacara dan keluarganya selama dua bulan.

"Reyhaneh Jabbari memang menusuk Sarbandi, namun dia mengatakan ada orang ketiga di dalam rumah tersebut yang terlibat dalam pembunuhan. Jika terbukti, pengakuan ini dapat membebaskan dia, namun Jabbari tidak mendapatkan proses penyelidikan yang adil," ujar organisasi HAM tersebut kepada CNN awal Oktober lalu.

Sarbandi memperkerjakan Jabbari yang masih berumur 19 tahun untuk menjadi desain interior di kantornya dan melakukan kekerasan seksual terhadapnya.

Jabbari kemudian menusuk Sarbandi setelah peristiwa pelecehan seksual tersebut.

Kasus Jabbari mengemuka ketika ibu Jabbari membuat halaman Facebook yang didedikasikan untuk menyelamatkan Jabbari dari eksekusi.

Dalam akun Facebook yang didukung oleh lebih dari 14 ribu orang itu, ibu Jabbari mengungkapkan keinginan dirinya untuk mengumpulkan tubuh anaknya setelah eksekusi di akun media sosial Facebook.

Dukungan untuk Jabbari juga datang dari sutradara pemenang Oscar asal Iran, Asghar Farhadi yang bergabung dengan beberapa artis dan musisi Iran untuk menyerukan pembatalan eksekusi mati Jabbari.

Dalam surat terbuka, Farhadi meminta keluarga korban untuk memaafkan Jabbari.

Keluarga Sarbandi menyatakan telah memaafkan Jabbari, namun meminta proses eksekusi tetap berjalan sesuai dengan ketentuan hukum pidana Islam Iran.

Amnesty Internasional mengkritisi pemerintah Iran atas melonjaknya eksekusi di bawah pemerintahan Hassan Rouhani di tahun pertamanya sebagai presiden.

Data dari PBB menunjukkan selama tahun 2014 pemerintah Iran telah mengeksekusi mati sekitar 170 orang.

Pada 2013, Iran mengeksekusi lebih banyak orang dibanding negara lain, terkecuali Tiongkok yang memiliki jumlah penduduk paling banyak di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar